Aspirin adalah obat yang sering digunakan untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan peradangan. Namun, pertanyaan penting yang sering muncul adalah apakah aspirin aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai keamanan penggunaan aspirin selama kehamilan dan menyusui, serta memberikan panduan bagi sobat yang mungkin mempertimbangkan penggunaannya. Simak baik-baik, ya!

Konsumsi Aspirin saat Kehamilan

Penggunaan aspirin selama kehamilan harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Menurut para ahli kesehatan, penggunaan aspirin pada dosis rendah (biasanya sekitar 81 mg per hari) mungkin direkomendasikan dalam beberapa kasus tertentu, seperti untuk mencegah preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi.

Preeklampsia adalah kondisi serius yang dapat mempengaruhi ibu dan janin, dan aspirin dosis rendah dapat membantu mengurangi risiko ini. Namun, pada dosis yang lebih tinggi, aspirin dapat menyebabkan masalah bagi janin.

Penggunaan aspirin dalam dosis tinggi selama trimester ketiga kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti perdarahan pada ibu atau bayi saat persalinan, serta masalah pada jantung janin. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan aspirin selama kehamilan.

Konsumsi Aspirin saat Menyusui

Ketika sobat menyusui, aspirin dapat masuk ke dalam ASI dan diteruskan kepada bayi. Meskipun sebagian besar bayi tidak akan mengalami efek samping yang serius, ada risiko kecil bahwa aspirin dapat menyebabkan masalah seperti sindrom Reye.

Sindrom ini merupakan kondisi langka, tetapi serius yang menyebabkan kerusakan hati dan otak pada anak-anak. Banyak dokter menyarankan untuk menghindari penggunaan aspirin selama menyusui kecuali jika benar-benar diperlukan dan diresepkan oleh dokter.

Alternatif yang lebih aman seperti parasetamol atau ibuprofen biasanya direkomendasikan untuk mengatasi rasa sakit atau demam pada ibu menyusui.

Secara umum, aspirin tidak disarankan untuk digunakan secara bebas oleh ibu hamil dan menyusui karena potensi risiko yang dapat ditimbulkannya pada janin atau bayi. Namun, ada situasi tertentu di mana dokter mungkin meresepkan aspirin dosis rendah selama kehamilan untuk mengatasi kondisi spesifik seperti preeklampsia.

Untuk sobat yang sedang hamil atau menyusui dan mempertimbangkan penggunaan aspirin, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu.

Dokter dan apoteker dapat memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan sobat dan kebutuhan medis spesifik. Anda juga bisa mencari tahu informasi seputar obat-obatan dan kefarmasian yang akurat melalui laman pafipamenang.org. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *