Perubahan suhu akibat pemanasan global akan terus membawa dampak negatif bagi lingkungan dan manusia. Suhu bumi telah meningkat rata-rata 0,11° Fahrenheit (0,06° Celsius) per dekade semenjak tahun 1850. Sebagai masyarakat global, sudah seharusnya kita ikut serta dalam meminimalisir dampak pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan.
Mulai dari penghijauan, meminimalisir limbah yang tidak mudah terurai, hingga mengurangi penggunaan alat elektronik sebagai upaya penghematan energi. Saat membangun rumah atau bangunan, ternyata kita juga bisa, lho, berpartisipasi untuk mengurangi efek pemanasan global, mulai dari memilih mortar dengan bahan ramah lingkungan hingga memilih desain rumah eco green.
Jadi apa itu rumah eco green?
Rumah eco green biasa disebut juga dengan rumah eco friendly atau eco house. Konsep rumah ini sudah menjadi tren di kalangan masyarakat luas. Melansir dari mortgagemaster.co.id ide rumah eco green adalah rumah yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya. Bahkan rumah dengan ide ini dapat berkontribusi dalam usaha untuk menyelamatkan lingkungan.
Terbuat dari bahan yang ramah lingkungan
Salah satu hal yang paling penting dalam pembangunan rumah dengan konsep eco green adalah pemilihan material yang ramah lingkungan. Misalnya memilih batu bata dibandingkan tembok semen, memilih tanaman untuk area pagar dibandingkan besi atau beton. Kamu juga bisa menggunakan ecobrick untuk membuat blok bangunan atau pembatas area tertentu.
Hemat energi & lebih hemat
Salah satu upaya penyelamatan lingkungan adalah melakukan penghematan energi. Inilah salah satu aspek yang diterapkan oleh rumah eco green. Membuat ventilasi yang baik dan memaksimalkan udara segar dan cahaya masuk ke dalam rumah sehingga tidak membutuhkan lampu penerangan di siang hari. Selain itu, kebiasaan-kebiasaan kecil penghuninya juga turut serta memaksimalkan penghematan energi. Misalnya saja mematikan lampu saat tidak digunakan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan lain sebagainya.
Ruang terbuka hijau di area rumah
Setidaknya area rumah memiliki space untuk dijadikan area hijau yang bisa ditanami berbagai tanaman untuk mendukung penghijauan dan meningkatkan kualitas udara yang baik. Pada area terbuka hijau, buatlah biopori atau lubang resapan untuk menghindari rumah tergenang air.
Sistem drainase dan pengelolaan sampah yang tepat
Drainase atau saluran yang berfungsi untuk menyalurkan air limbah. Sistem drainase yang baik tentunya dirancang khusus untuk tidak mencemari lingkungan, menyebabkan banjir, dan menyebabkan erosi tanah yang tidak baik bagi lingkungan hidup. Selain drainase, pengelolaan sampah juga perlu diperhatikan dalam menciptakan rumah eco green. Caranya dengan memisahkan sampah berdasarkan dengan jenisnya. Misalnya limbah organik dan anorganik. Limbah anorganik dapat kamu daur ulang untuk digunakan kembali misalnya ember bekas untuk pot bunga atau plastik yang disulap menjadi pernak-pernik. Sedangkan untuk limbah organik seperti sampah daun dan sisa makanan, dapat disulap menjadi pupuk.
Nah, itu tadi beberapa informasi mengenai rumah eco green yang ramah lingkungan. Bagaimana, tertarik untuk menerapkannya?